Beranda | Artikel
Bulughul Maram - Shalat: Cara Membaca Qunut Saat Witir
Senin, 7 Februari 2022

Cara membaca qunut saat witir, berikut diterangkan dalam hadits di Bulughul Maram.

 

Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani

Kitab Shalat

بَابُ صِفَةِ الصَّلاَةِ

Bab Sifat Shalat

 

Qunut Witir

Hadits #308

عَنِ الْحَسَنِ بْنِ عَليٍّ رضي الله عنهما قَالَ: عَلّمَنِي رسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم كَلِمَاتٍ أَقُولُهُنَّ فِي قُنُوتِ الْوِتْرِ: «اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيما أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإنَّكَ تَقْضِي وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، إنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ». رَوَاهُ الْخَمْسَةُ.

Dari Hasan bin ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajariku kata-kata untuk dibaca dalam qunut witir yaitu:

ALLOHUMMAH DINII FIIMAN HADAIT, WA ‘AAFINII FIIMAN ‘AAFAIT, WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LII FIIMAA A’THOIT, WA QINII SYARRO MAA QODHOIT. FA-INNAKA TAQ-DHII WA LAA YUQDHOO ‘ALAIK. INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, TABAAROKTA ROBBANAA WA TA’AALAIT.

Artinya:

“Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan, pimpinlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau pimpin, berilah aku berkah atas segala hal yang Engkau berikan, selamatkanlah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan, karena hanya Engkau-lah yang menetapkan dan tidak ada selain-Mu yang mampu menetapkan, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau tolong, Mahaberkah Engkau Rabb kami dan Mahatinggi.” (Diriwayatkan oleh Imam yang lima). [HR. Tirmidzi, no. 1425; An-Nasai, 3:248; Ibnu Majah, no. 1178; Ahmad, 3:245. Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih].

وَزَادَ الطَّبَرَانِيُّ وَالْبَيْهَقِيُّ: «وَلا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ».

Imam Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi menambahkan, “WA LAA YA’IZZU MAN ‘AADAIT (Artinya: Tidak akan mulia orang yang telah Engkau murkai).” [HR. Thabrani dalam Al-Kabir, 3:73, no. 2707 dan 744]

زَادَ النَّسَائِيُّ مِنْ وَجْهٍ آخَرَ فِي آخِرِهِ: «وَصَلَّى اللهُ عَلَى النَّبِيِّ».

Imam An-Nasai menambahkan dari jalur yang lain pada akhirnya, “(Artinya, semoga shalawat Allah selalu terlimpah atas Nabi.” [HR. An-Nasai, 3:284 dengan bentuk yang lain. Namun, sanad hadits ini dhaif sebagaimana disebutkan dalam Minhah Al-‘Allam, 3:133].

 

Hadits #309

ـ وَلِلْبَيْهَقيِّ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما كَانَ رَسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم يُعَلِّمُنَا دُعَاءً نَدْعُو بِهِ في الْقُنُوتِ مِنْ صَلاَةِالصُّبْحِ. وَفِي سَنَدِهِ ضَعْفٌ.

Menurut Imam Al-Baihaqi dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami doa agar kami baca dalam qunut Shubuh. (Dalam sanadnya terdapat kelemahan). [HR. Al-Baihaqi, 2:209, 2:210. Sanad hadits ini dhaif sebagaimana disebutkan dalam Minhah Al-‘Allam, 3:134].

 

Makna doa

  • ALLOHUMMAH DINII FIIMAN HADAIT: Ya Allah, berikanlah kepadaku petunjuk dan teguhkanlah aku di atas hidayah. Hidayah ini mencakup dua macam hidayah: (1) hidayah irsyad (berupa petunjuk atau pengajaran), lawannya adalah adh-dhalaal (kesesatan), (2) hidayah taufiq (berupa ilham untuk melaksanakan kebenaran), lawannya adalah al-ghayy.
  • FIIMAN HADAIT: sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, yaitu jadikan aku sebagai bagian dari golongan yang Engkau beri hidayah. Maknanya sama dengan: Sebagaimana Engkau memberi hidayah kepada selainku, berilah hidayah untukku. Inilah bentuk tawasul kepada Allah dengan tawasul melalui perbuatan Allah.
  • WA ‘AAFINII FIIMAN ‘AAFAIT: karuniakanlah (rezekikanlah) kepadaku ‘aafiyah (keselamatan) dari segala kekurangan dalam urusan dunia dan urusan agama. Doa ini mengandung makna, meminta keselamatan dari penyakit hati (syahwat dan syubhat) dan penyakit badan.
  • WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT: lindungilah aku dan tolonglah aku dari segala hal yang menyimpang hingga berpaling ke jalan yang lain.
  • WA BAARIK LII FIIMAA A’THOIT: Turunkanlah keberkahan pada yang Engkau anugerahkan kepadaku berupa ilmu, harta, kedudukan, anak, dan lainnya. Jika Allah memberikan berkah pada hamba, maka itu tidak ada batasannya.
  • WA QINII SYARRO MAA QODHOIT: selamatkanlah aku dari berbagai kejelekan yang Engkau takdirkan. Walaupun secara hakikat, perbuatan Allah itu semua baik dan ada hikmahnya.
  • FA-INNAKA TAQ-DHII WA LAA YUQDHOO ‘ALAIK: karena hanya Engkau-lah yang menetapkan dan tidak ada yang lain yang mampu menetapkan.
  • INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT: sesungguhnya tidak akan hina atau tidak akan lemah orang yang telah Engkau tolong.
  • WA LAA YA’IZZU MAN ‘AADAIT: tidak akan mulia orang yang telah Engkau kalahkan. Yang Allah tolong itulah yang menang, yang Allah musuhi itulah yang kalah.
  • TABAAROKTA ROBBANAA WA TA’AALAIT: Mahaberkah Engkau Rabb kami dan Mahatinggi. Allah itu Mahatinggi secara dzat dan secara sifat.

Baca juga: Bacaan Doa Qunut bagi Imam dan Orang yang Shalat Sendirian

 

Faedah hadits

  1. Hadits ini jadi dalil tentang disunnahkannya membaca qunut pada saat witir.
  2. Doa ini berisi permintaan kebaikan dunia dan akhirat.
  3. Jika imam berdoa qunut hendaklah mengubah dengan lafaz jamak, seperti: ALLOHUMMAH DINAA FIIMAN HADAIT, dst karena ada makmum di belakangnya dan mereka akan mengaminkan.
  4. Disunnahkan shalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di akhir doa qunut. Karena ada hadits dari beberapa sahabat mengenai hal ini.
  5. Jika imam menambahkan dengan doa lainnya yang sesuai keadaan, itu pun bagus.
  6. Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan menyarankan bagi yang ingin berdoa qunut saat Ramadhan: (1) hendaknya berdoa dengan doa-doa yang berasal dari Al-Kitab dan As-Sunnah, (2) tidak terlalu panjang membaca doanya karena nantinya akan memberatkan makmum, (3) suara imam ketika membaca doa adalah suara yang biasa saja karena itu lebih menunjukkan keikhlasan dan lebih beradab.

 

Berikut adalah sunnah ab’adh dan di dalamnya ada pensyariatan qunut menurut madzhab Syafii:

  1. Qunut
  2. Berdiri saat qunut
  3. Membaca shalawat nabi saat qunut
  4. Berdiri saat membacanya
  5. Membaca salam pada nabi saat qunut
  6. Berdiri saat membacanya
  7. Membaca shalawat pada keluarga Nabi saat qunut
  8. Berdiri saat membacanya
  9. Membaca salam pada keluarga Nabi saat qunut
  10. Berdiri saat membacanya
  11. Membaca shalawat pada sahabat nabi saat qunut
  12. Berdiri saat membacanya
  13. Membaca salam pada sahabat nabi saat qunut
  14. Berdiri saat membacanya
  15. Tasyahhud awal (bacaannya)
  16. Duduk ketika tasyahhud awal
  17. Shalawat kepada Nabi pada tasyahhud awal
  18. Duduk ketika membaca shalawat
  19. Shalawat kepada keluarga nabi ketika tasyahhud akhir
  20. Duduk ketika membaca shalawat kepada keluarga nabi

Kalimat shalawat dalam qunut minimalnya: WA SHALLALLAHU ‘ALA NABIYYINA MUHAMMADIN WA ‘ALA AALIHI WA SHOHBIHI WA SALLAM.

 

Qunut yang ada dalam madzhab Syafii adalah:

  1. qunut Shubuh
  2. qunut pada witir saat separuh Ramadhan terakhir.

Baca juga: Sunnah Ab’ah dan Qunut 

 

Referensi:

  1. Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid Ketiga. 3:131-139.
  2. Nail Ar-Raja’ bi Syarh Safinah An-Naja. Cetakan pertama, Tahun 1439 H. Al-‘Allamah Al-Faqih As-Sayyid Ahmad bin ‘Umar Asy-Syatiri. Penerbit Dar Al-Minhaj.

Senin sore, 6 Rajab 1443 H, 10 Februari 2022

@ Darush Sholihin Panggang Gunungkidul

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com


Artikel asli: https://rumaysho.com/32087-bulughul-maram-shalat-cara-membaca-qunut-saat-witir.html